PROLIGA pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002 tepatnya dari
tanggal 1 Februari sampai dengan 7 April 2002 dan digelar di lima kota
yaitu: Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Gresik. Peluncuran
Proliga merupakan hasil terobosan Ibu Rita Subowo yang waktu itu
menjabat sebagai Ketua Umum PP PBVSI. Beliau melihat adanya kemunduran
bolavoli baik dari segi pembinaan, kompetisi, maupun prestasi, untuk itu
perlu adanya kompetisi yang lebih professional. Melalui Kompetisi
Bolavoli Profesional PROLIGA Ibu Rita berharap popularitas bolavoli yang
semakin menurun di masyarakat akan menjadi bergairah kembali. Beliau
mengatakan: “…agar program ini dapat berhasil sistem kompetisi yang baik
dan kualitas pemain yang sangat tinggi mutlak diperlukan, untuk itu
seluruh tim-tim yang bertanding harus diperkuat oleh satu atau dua
pemain asing yang mempunyai tinggi badan dan kemampuan ideal. Selain
tinggi badan dan kemampuan, disiplin dan sikap professional dari pemain
asing diharapkan dapat dijadikan panutan bagi pemain-pemain kita”. Atas
dasar itu maka pada Kompetisi PROLIGA semua tim menggunakan pemain
asing, meskipun pada kenyataannya kualitas pemain yang didatangkan ada
yang tidak sesuai dengan harapan. Pada penyelenggaraan PROLIGA yang
pertama ini, penyelenggara menggandeng mitra dari TVRI dan Trans TV
untuk menyiarkan program kompetisi ini, baik secara highlight, siaran
tunda maupun siaran langsung, sehingga pertandingan dapat disaksikan
tidak hanya oleh penonton yang datang ke tempat pertandingan tetapi juga
dapat disaksikan jutaan penonton melalui layar televisi. Dengan adanya
tayangan langsung maupun tunda dua stasiun televisi pada setiap akhir
pekan yang rata-rata penayangannya selama 5 jam setiap minggunya
ditambah upaya promosi yang dilakukan di setiap daerah ketika
pertandingan digelar, menyebabkan sambutan masyarakat menjadi luar
biasa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah penonton yang datang
ke tempat-tempat pertandingan dan puncaknya pada partai final tanggal 7
April 2002 Istora Senayan dipadati oleh para volimania. Dasar pemikiran
lain terhadap lahirnya PROLIGA adalah adanya sebuah harapan untuk
mengangkat kesejahteraan klub maupun pemain bolavoli tanah air melalui
kompetisi tahunan ini. Adanya antusiasme penonton baik yang datang
langsung ke tempat-tempat pertandingan maupun melalui televisi
diharapkan dapat menarik pihak sponsor untuk memanfaatkan even ini
sebagai media promosi produk mereka. Bila ini berjalan dengan baik maka
dana akan mengalir masuk yang pada akhirnya akan mengangkat
kesejahteraan insan bolavoli. Dengan demikian kegiatan ini akan dapat
turut mendorong terhadap terwujudnya olahraga menjadi sebuah industri.
Untuk menuju kearah itu tentu saja perlu dukungan dari semua komponen
yang terlibat seperti atlet, pelatih, penonton/masyarakat, pengurus, dan
tentu saja induk organisasi serta peran media baik cetak maupun
elektronik. Tak hanya menggelar pertandingan, sejak awal pihak promotor
yaitu m-lynx berupaya menerapkan konsep pemasaran dan membangun
popularitas bolavoli dengan jargonnya SPIKETAKULER memang patut diacungi
jempol. Pertandingan yang dikemas dengan acara hiburan lainnya seperti
musik dan tarian serta penampilan pelatih dan atlet yang berlaku sebagi
entertainer sungguh merupakan suatu pembaruan dalam pertandingan
bolavoli. Acara yang diakhiri di Cendrawasih Room, Jakarta Convention
Center tanggal 8 April 2002 dalam Award Night juga terasa lain.
Kecantikan dan ketampanan atlet dalam balutan busana Tuxedo dan Ball
Gaun dalam pemberian penghargaan kategori terbaik dari dan untuk para
atlet itu sendiri memberikan kesan tersendiri. Agar atlet memiliki
kepercayaan diri ketika tampil di atas panggung meski hanya 2 menit maka
dilibatkanlah John Robert Powers (JRP) sebuah perusahaan pengembangan
diri bertaraf internasional untuk menangani para atlet yang akan tampil
di panggung. Di lapangan mereka bisa garang, namun suasananya berbeda
ketika mereka dihadapkan pada situasi panggung yang formal, menjawab
pertanyaan wartawan, serta cara berpakaian yang disesuaikan acara. Hal
yang belum pernah dilakukan cabang olahraga lain di tanah air. Adapun
perkumpulan-perkumpulan yang turut membidani lahirnya PROLIGA tahun 2002
adalah:
PUTRI :
1. YOGYA YUWANA (YUSO YOGYAKARTA)
2. BANDUNG TECTONA (PERHUTANI BANDUNG)
3. JAKARTA PHINISI (BANK BNI 46 JAKARTA)
4. GRESIK PHONSKA (PETROGRES GRESIK)
5. JAKARTA PATRIOT (MABES TNI JAKARTA)
6. JAKARTA MONAS
7. JAKARTA PRINCES
8. BOGOR TUNAS
PUTRA :
1. YOGYA YUWANA (YUSO YOGYAKARTA)
2. BANDUNG TECTONA (PERHUTANI BANDUNG)
3. JAKARTA PHINISI (BANK BNI 46 JAKARTA)
4. SURABAYA FLAME (SAMATOR SURABAYA)
5. JAKARTA PATRIOT (MABES TNI JAKARTA)
6. JAKARTA SANANTA (P2K JAKARTA)
7. JAKARTA MONAS 8. BOGOR TUNAS
http://yodhi.wordpress.com/2010/04/30/59/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar