SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
Defini Segmentasi Pasar oleh beberapa ahli :
a. Swastha & Handoko (1997)
mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market
yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat
homogen.
b. Pride & Ferrel (1995)
mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke
dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik
yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu
proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang
terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk
yang serupa.
c. Swastha & Handoko (1987)
yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar
menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan
yang akan dicapai dengan marketing mix.
d. Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254)
pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal
yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli,
dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan
keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial
tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program
pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang
lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak
dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar
dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen
pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat
keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307).
II. ISI
A. SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam
satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli
yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan
marketing mix tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan
luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi
beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut
dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.
Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
- Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya
haruslah sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan
keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen yang selalu berkembang
tentunya sulit untuk dapat diikuti oleh perusahaan secara terus menerus.
Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen
yang sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami selera
konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan kelompok
pasar yang lain.
- Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal
penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga yang terjangkau serta
pelayanan yang baik dan memuaskan serta ketepatan waktu. Dari keempat
hal tersebut yang sangat dominan adalah perihal pelayanan. Banyak
konsumen lari ketempat lain karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas
kadang menjadi nomor dua dibanding pelayanan. Menyadari hal tersebut
maka segmentaasi pasar harus dilakukan agar dapat memberikan
pelayanan yang mengarah kepada pasarnya. Bentuk pelayanan yng diberikan
oleh perusahaan adalah menyediakan tempat parkir yang luas dan gratis.
Pelayanan ini juga dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen
- Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan beragamnya pasar konsumen, maka akan sulit untuk
melayani semua konsumen yang sangat heterogen tersebut. Maka dengan
melayani konsumen yang sifatnya homogen maka strategi pemasaran yang
direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun marketing mix yang
meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan promosinya sehingga
menjadi lebih tajam
- Mendesain Produk
Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar
karena hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu
stimuli maka pemasar dapat mendisain produk yang sesuai dengan
kebutuhan segmen ini. Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam
beberapa tahun terakhir ini seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster,
Conjoint, dan Discriminant.
- Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar membantu pihak manajemen mendeteksi siapa saja yang
akan menggerogoti pasar produknya. Para pesaing itu memiliki kemampuan
untuk memberikan alternatif pilihan produk bagi konsumen dan tidak
sekedar menghasilkan produk yang sama.
- Menemukan Ceruk Peluang (nieche)
Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai segmen pasar
dengan baik akan sampai pada ide untuk menenmukan peluang. Peluang ini
tidak selalu sesuatu yang besar.
- Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang
paham betul konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran-pergeseran yang
terjadi di dalam segmennya.
- Menentukan Strategi komunikasi yang efektif dan efisien
Komunikasi dengan konsumen akan lebih efektif jika perusahaan tahu
persis siapa segmennya termasuk warna favoritnya, jenis musik kesukaan,
kegiatan sehari-hari dan pendapatnya pribadi tentang lingkungan
sekitarnya. Aplikasi media iklan pun akan berbeda-beda menurut segmennya
seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan segmen premium.
B. DASAR – DASAR SEGMENTASI
Variabel-variabel yang berbeda dipergunakan untuk membentuk segmen pasar
konumen. Variabel-variabel tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok
besar. Beberapa peneliti mencoba membentuk segmen dengan melihat pada
karakteistik/sifat konsumen. Pada umumnya mereka menggunakan segmen
demografis, geografis dan psikografis. Kemudian mereka menguji apakah
konsumen ini menunjukkan respon produk atau kebutuhan yang berbeda?
Sebagai contoh mereka mungkin menguji perbedaan sikap dari para
professional kerah baju (blue collars), dan kelompok lain dengan
mengatakan : keselamatan (safety) sebagai manfaat mobil.
Begitu segmen dibentuk peneliti melihat apakah perbedaan karakteristik
konsumen terkait dengan respon konsumen pada setiap segmen.
Untuk mengadakan segmentasi pasar dapat ditempuh dengan beberapa cara
yang berbeda. Metode tersebut juga dapat berbeda antara suatu produk ke
produk lainnya. Salah satu cara dalam mengadakan segmentasi pasar adalah
dengan membagi segmen pasar berdasarkan sembilan kategori berikut :
1. Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi
yang berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan
desa. Perusahaan akan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi
yang dipandang potensial dan menguntungkan.
2. Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar
pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat
pendidikan, dan agama. Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan
demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah informasi
demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah
untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan
insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk
meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat
perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat
digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
3. Psikografi
Ciri-ciri psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas intrinsic dari
consumer individual. Strategi segmentasi konsumen kadang-kadang
didasarkan pada variabel psikologis yang spesifik.
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah
cukup. Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat
orang-orang yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan
yang sama berbeda dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam
segmentasi psikografis, perilaku konsumen diobservasi melalui kelas
sosial (social class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan
yang dianut (value) dan kepribadian (personality).
4. Sosiocultural
Variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) merupakan
variabel sosiokultural, meyediakan dasar lebih lanjut untuk segmentasi
pasar. Untuk segmen pasar yang sukses dibagi lagi dalam segmen sesuai
dengan tahap pada :
Daur hidup keluarga
Kelas sosial
Budaya dan sub budaya dan
Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global
5. Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim
Sebuah cara ekstrim yang popular dan bentuk efektif segmentasi untuk kategori penggunaan merek, seperti :
Tingkat penggunaan : perbedaan segmentasi antara pengguna berat,
pengguna sedang, pengguna ringan dan bukan pengguna untuk sebuah produk,
jasa atau merek khusus
Tingkat kesadaran : kesadaran konsumen pada produk, tingkat ketertarikan
pada produk, kesiapan membeli produk atau apakah konsumen butuh
informasi tentang produk menyangkut semua aspek kesadaran
Loyalitas merek : kadang-kadang digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi. Pemasar kadang mencoba untuk mengidentifikasikan
karakteristik konsumen yang loyal merek tentu mereka bisa langsung
menjadi pendukung promosi mereka ke orang dengan karakteristik yang sama
dalam populasi yang lebih besar.
6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang menentukan
apakah konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka
kadang-kadang focus pada situasi penggunaan sebagai sebuah variabel
segmentasi. Segmentasi berdasarkan kesempatan dapat membantu perusahaan
memperluas penggunaan produk.
7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli
sesuai dengan manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Eksekutif
pemasaran dan periklanan secara konstan mencoba mengidentifikasikan
sebuah keuntungan paling penting dari produk atau jasa yang akan menjadi
sangat berarti bagi consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang
mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer,
terindenfikasi lima kenutungan strategic brand yaitu :
Fungsional (contoh kualitas)
Nilai uang
Manfaat sosial
Manfaat emosi positif
Manfaat emosi negative
Segmentasi benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek dalam kategori produk yang sama.
8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar dengan kombinasi beberapa
variabel segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal. Segmen geodemografis,
adalah sangat berguna bagi ketika sesesorang pengiklan atau pemasar
menemukan prospek terbaik (kepribadian, tujuan dan ketertarikan) bisa
diisolasi di mana mereka hidup. Segmen lintasbudaya & global
marketing merupakan segmen geodemografis.
9. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling
baik untuk membentuk segmen pasar.
1. Segmentasi dan kepuasan
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi
atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita
menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut
yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat
pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi
pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di
bagi beberapa segmen berdasarkan :
- letak geografis
- volume pembelian demografis
- produk yang dibeli
- sesuai kebutuhan Anda
Umumnya, tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang berbeda terhadap organisasi.
2. Segmentasi dan profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu
keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan
laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil
kinerja perseroan.
a. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin
berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya
biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan
prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk
memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
b. Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda
harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada
hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah
pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
c. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin
tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula
tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan
menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda
akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan
tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
d. Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas
organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam
menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering
Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk
mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih
profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat
profitabilitas perusahaan Anda.
e. Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan
kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda,
mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka
sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi
organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya
telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan
merefleksikan kinerja.
3. Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti
kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan
menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami
cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan
konsumen.
C. RENCANA PERUBAHAAN
1. Analisis konsumen dan kebijakan sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu
untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh
dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui
lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk
atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen
kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap
berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang
dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap
konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah
dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa
tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan
atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan
tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang.
Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah
ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses
pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan
keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis
kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan
kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan
yang baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial
adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan
(explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang
telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari
oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan
tindakan sebagai berikut:
1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai
kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
2. Perubahan struktur pasar konsumen
Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli:
a. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat
banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan
jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya
adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
b. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau
penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen
produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang
lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi
goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi
oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh
industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia,
industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar
oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
d. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri
dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows,
perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan
lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
D. KRITERIA MEMBIDIK SEGMEN PASAR YANG EFEKTIF
Pada dasarnya tidak semua segmentasi itu efektif. Syarat yang diperlukan agar segmentasi efektif adalah :
Harus bisa diukur
Besar/luasnya segmen, daya beli dan profit yang bisa diukur
Harus substansial
Segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
Mudah dicapai/ditemui (accesable)
Segmen harus mudah dicapai dan dilayani. Harus jelas alamatnya, bisa dihubungi, diketahui kebutuhan dan keinginannya.
Harus bisa dibedakan (differentiable)
Secara konseptual segmen harus bisa dibedakan dan memberikan respon yang
berbeda yang nikah atau tidak nikah memberikan respon yang sama
terhadap produk perlatan rumah tangga, tidak perlu dibuat segmen untuk
wanita menikah dan tidak menikah.
Harus bisa dilakukan tindakan/dilaksanakan (actionable)
Program efektif bisa disusun untuk menarik dan melayani segmen.
E. IMPLEMENTASI STRATEGI SEGMENTASI
Peusahaan yang menggunakan segmentasi pasar bisa mengikuti sebuah
strategi segmen pasar atau sebuah strategi pemasaran
terdifferensiasi.setiap segmen pasar memerlukan strategi pemasarannya
sendiri. Setiap elemen bauran pemasaran harus diuji untuk menentukan
kalau perubahan diperlukan dari segmen yang satu ke segmen yang lainnya.
Kadang-kadang setiap segmen akan memerlukan suatu bauran pemasaran yang
benar-benar berbeda, termasuk produknya. Pada waktu lainnya mungkin
harga pesan iklan atau outlet eceran yang perlu dibedakan.
Pemasaran terkonsentrasi Vs terdifferensiasi
Sebuah organisasi telah mengidentifikasikansegmen pasar yang sangat
menjanjikan dan harus memutuskan apakah sasarannya satu segmen atau
beberapa segmen. Segmen pasar menjanjikan yang ditargetkan mendapat
sebuah bauran pemasaran yang dirancang secara khusus. Target beberapa
segmen menggunakan individual pemasaran gabungan yang disebut pemasaran
terdifferensiasi. Sedangkan target hanya satu segmen dengan sebuah baura
pemasaran yang unik disebut pemasaran terkonsentrasi.
Countersegmentation
Kadang-kadang perusahaan menemukan bahwa mereka harus mempertimbangkan
kembali segmen pasar mereka sekarang. Mereka dapat menemukan bahwa
beberapa segmen telah terkonsentrasi namun mereka tidak menjamin seorang
individu telah merancang program pemasaran. Pada kasus lainnya
perusahaan mencari untuk menemukan sebuah kebutuhan yang lebih biasa
atau karakteristik konsumen yang akan menggunakan untuk anggota dua atau
lebih segmen dan mengkombinasikan segmen dan merekombinasikan segmen
kedalam sebuah segmen yang lebih besar dan bisa menjadi target dengan
sebuah penyesuaian produk secara individual dan kampanye promosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar